Selasa, 07 Februari 2023

Polusi udara sebagai masalah yang trans boundaries

 Udara merupakan komponen yang sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup di muka bumi, namun apa jadinya jika udara memiliki kualitas yang buruk sehingga berbahaya bagi kehidupan? Berdasarkan data dari Greenspace tingkat polusi udara tetap sangat tinggi di banyak bagian dunia. Masalah ini tentunya memiliki dampak yang berkesinambungan antar negara yang ada di dunia atau yang biasa disebut sebagai trans boundary pollution. Sebagian polusi udara disebabkan oleh aktivitas manusia, untuk itu alangkah lebih baiknya jika manusia memiliki kesadaran akan masalah polusi udara yang memprihatinkan.

 Masalah polusi udara yang trans boundaries ini kerap terjadi akibat peningkatan kualitas udara yang tajam dan terjadi dalam kurun waktu yang lama. Seperti kasus yang terjadi di Belanda dimana perusahaan Shell dituntut oleh aktivis iklim di seluruh dunia karena perusahaan tersebut menyebabkan emisi karbon akibat kegiatan yang dilakukan oleh perusahaannya. Hal tersebut menjadi masalah yang trans boundaries karena dampak yang dirasakan tak hanya di negara tempat perusahaan tersebut beroperasi melainkan dampak tersebut menyebar dan merugikan kualitas udara di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, kejadian seperti ini pernah terjadi pada saat kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia dimana asap yang ditimbulkan menyebar ke negara tetangga yaitu Malaysia, Singapura dan Brunei. Hal tersebut merugikan negara lain bukan hanya dari segi lingkungan atau kualitas udara saja namun sektor pariwisata, transportasi dan sektor lainnya terkena dampak sehingga menimbulkan kerugian secara materil. Dari hal tersebut Indonesia mendapat kecaman dari ASEAN dan harus mengganti kerugian yang dialami negara-negara tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa polusi udara termasuk kedalam masalah yang trans boundaries sebab terkait dampak yang ditimbulkan karena masalah pencemaran lingkungan berpotensi mendatangkan konflik dan dapat menjadi ancaman bagi hubungan antarnegara kawasan.

 

Untuk menanggulangi kejadian serupa, hendaknya kita sebagai manusia mengurangi aktivitas yang dapat memicu kerusakan lingkungan terutama penurunan kualitas udara. Upaya yang dapat dilakukan dengan cara mudah yaitu menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan atau menggunakan transportasi umum, mengurangi penggunan plastik, menghemat penggunaan listrik, dan terapkan prinsip 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) sebab seperti yang kita ketahui, polusi udara kini sudah menjadi masalah yang trans boundaries maka kita harus memiliki kesadaran akan kepentingan diri dan nasional. Selain bentuk kesadaran nasional upaya yang kita lakukan juga berpengaruh untuk kondisi bumi, jika kita tidak memiliki kesadaran dan membiarkan hal tersebut maka kondisi bumi akan semakin memburuk yang akan berdampak besar bagi keberlangsungan hidup.

 Ayo, selamatkan bumi untuk masa depan kehidupan kita!

 

 

Reference: greenspace.id, voaindonesia.com 

Rabu, 11 Januari 2023

Nikmati hukuman mati dari "Mie Jambret" Rumah Tahanan Parung

Anda pecinta kuliner? Namun bosan datang ke restoran atau tempat makan yang itu-itu saja? Tempat yang satu ini bisa jadi menjadi referensi untuk anda. Rumah Tahanan Parung, tempat makan unik dengan konsep penjara menyajikan makanan dan minuman ala tahanan jeruji besi. Memang konsep seperti ini masih jarang ditemukan di Indonesia, hal tersebutlah yang membuat tempat ini selalu ramai pengunjung. Berbagai kalangan berdatangan ke tempat ini karena merasa penasaran dan tentu saja daya tarik dari tempat ini begitu kuat sehingga membuat orang beramai-ramai datang ingin mencoba menyantap makanan dengan sensasi baru.

Membahas lebih dalam tentang tempat makan yang satu ini, menu yang ditawarkan pun sesuai dengan konsep rumah tahanan. Mulai dari peralatan makan hingga menu yang disajikannya tidak terlepas dengan konsep utamanya. Menu andalan dari tempat ini yaitu “Mie Jambret” , mie yang satu ini berbeda dengan mie pada umumnya, hal tersebut dapat dilihat dari ukuran, tekstur dan warnanya. Ukuran dari Mie Jambret ini relatif lebih besar tetapi bertekstur lembut, sedangkan warna dari mie nya lebih dominan bewarna oranye. Warna oranye mie merupakan warna dari bumbu cabai yang digunakan, mengingat makanan yang satu ini identik dengan rasanya yang pedas. Menu andalan dari tempat ini memiliki tingkat kepedasan yang terdiri dari 1-100 cabai tergantung pada level yang pengunjung inginkan. Nama dari mie ini juga sangat unik jika dilihat dari levelnya, untuk level 1 dinamakan salah tangkap, level 2 masa percobaan, level 3 hukuman rumah, level 4 hukuman cambuk, dan terakhir yaitu level 5 yang diberi nama hukuman mati.

Menurut Deby, selaku manajer dari Rumah Tahanan Parung, restoran ini dibangun karena melihat masyarakat Indonesia yang sangat menyukai sesuatu yang berbeda, dari hal itulah sejarah restoran ini didirikan. “untuk konsepnya sih sebenernya terinspirasi dari restoran dengan konsep rumah sakit, lalu terpikirlah untuk membuat restoran dengan konsep penjara dan siapa sangka ternyata peminatnya banyak” ujar Deby. Terlepas dari konsep restoran, Deby pun mencari peluang dengan cara memilih lokasi didirikannya restoran ini, beliau mencari tempat yang masih jarang terdapat tempat makan unik akhirnya ia memilih daerah Parung kabupaten Bogor. “saya pilih Parung bukan karena strategis, tetapi saya lihat di daerah sini masih belum banyak tempat makan terutama dengan konsep yang unik” tuturnya.

Nah, jadi untuk kalian yang penasaran dan ingin merasakan sensasi makan di penjara kalian bisa datang ke Rumah Tahanan Parung, yang berlokasi di Jl.Raya Jakarta-Bogor No.194 Parung, Bogor, Jawa Barat. “makanan dan minuman disini enak, selain konsep yang unik tetapi citarasa nya juga terjaga” ujar Putra, salah satu pengunjung Rumah Tahanan Parung. Masih ragu untuk datang kesini? Buanglah keraguan kalian, dan cobalah sensasi hukuman mati dari Rumah Tahanan ini.


MASIH ADA ASA DI KOLONG (Taman baca kolong, Tangerang Selatan)

Jika kalian pernah melihat hasil survei tentang minat baca masyarakat yang dilakukan oleh UNESCO terhadap 61 Negara yang dimana Indonesia menduduki perigkat ke 60 dengan persentasi 0,001 yang berarti masarakat Indonesia memiliki minat baca terendah kedua dari 61 negara.

Namun tak sedikit orang yang masih percaya dan mau berjuang agar minat baca masyarakat kita dapat meningkat. Seperti taman baca yang terletak di sebuah kolong jalan layang di bilangan Ciputat-Tangerang Selatan terdapat sebuah taman bacaan masyarakat yang dinamakan TBM Kolong (Taman Baca Masyarakat Kolong). Bermula dari sebuah kegelisahan teman – teman komunitas Masiswa Fisip UIN yang merasa belum memberikan dampak nyata kepada lingkungan kampus mereka di daerah Ciputat. Maka dari itu mereka bersama Ormas OI dan batuan dari pemda Tangerang Selatan secara gotong royong mendirikan TBM Kolong sejak 04 Juni 2016.

TBM Kolong selain berfungsi sebagai tempat membaca, di sana juga terdapat fasilitas – fasilitas ramah anak dan menjadi tempat bersosialisasi yang layak untuk masyarakat ‘kolong’.

“Kita mau memudahkan akses untuk membacanya itu, makanya ini kita buka 24 jam kita sediakan tidak ada penunggunya, kalau mau minjem yang penting dia tahu kalau itu punya umum dan harus di kembalikan”. Devina selaku anggota Mahasiswa Fisip UIN dan salah satu pengrus TBM Kolong mejelaskan sistem peminjaman buku yang ada di sana .

Ia juga menjelaskan banyak acara sukarela yang di adakan di TBM Kolong diperuntukan untuk anak – anak sekitaran kolong, setiap minggunya juga terdapat kegiatan belajar sambil bermain bersama anak – anak ‘kolong’ seperti mendengar kan dongeng, menyanyi dan menari bersama, dan masih banyak lagi kegiatan lainnya.

“kesan selama disini itu ketika kita benar – benar setiap minggu ketemu lagi orang baru , ketemu lagi anak – anak baru , dan ternyata ‘ohh anak ini ternyata belum tahu selama ini, dan dia pengen banget loh ada kegiatan seeperti ini’ ketika kita berbagi kreatifitas disini, kita ga pernah tahu anaknya berapa, siapa aja yang datang, anak sd atau anak apa kita engga pernah tahu. Itu si yang jadi kesan disini” kata Devina.

Apakah kalian tertarik datang kesini? Apapun kegiatan yang dilakukan di TBM Kolong terbuka untuk umum dan gratis terutama untuk masyarakat yang berada di sekitar ‘kolong’. Siapa pun bisa datang, siapapun bisa melihat dan siapapun bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Selain mendapat ilmu, teman dan relasi baru, kalian juga turut membantu masyarakat dalam meningkatkan minat membaca lho. Hebat bukan? Kalian bisa meluangkan waktu untuk datang kesini, ya.


Polusi udara sebagai masalah yang trans boundaries

  Udara merupakan komponen yang sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup di muka bumi, namun apa jadinya jika udara memiliki kualitas y...